Tali pusar atau
tali sentra umumnya dipotong seketika sesudah bayi dilahirkan. Setelah itu,
kebersihan pusar perlu dijaga agar
terhindar dari infeksi. Langkah apa saja yang perlu dijalankan untuk
membersihkan dan merawat sisa tali pusar bayi? Pedoman apa yang perlu
diwaspadai akan adanya infeksi? Simak penjelasannya berikut ini. Selama berada
dalam perut ibu, menerima asupan
makanan dan oksigen melalui plasenta atau ari-ari yang melekat pada dinding
dalam rahim ibu. Oleh tali pusar, ari-ari tersebut dikaitkan ke tubuh . Setelah
lahir, tali pusar beserta ari-arinya ini tak lagi diperlukan dan
walhasil dipotong.
Pengerjaan pemotongan Tali
pusar meninggalkan sisa tali sepanjang 2-3 cm yang melekat pada pusar . Lazimnya sisa tali pusar ini akan mengering
secara berjenjang dan copot dengan sendirinya 1-2 pekan kemudian. Namun sebelum
tali sentra copot, kulit di sekitar pusar perlu dijaga agar selalu bersih dan
kering guna mencegah infeksi. Kulit yang bersih dan kering juga membantu tali
pusar cepat copot dan pusar sembuh
lebih cepat.
Merawat Pusar
Menjaga daerah pusar
agar tetap bersih dan kering dapat dijalankan dengan metode berikut:
·
Bersihkan kulit di sekitar sisa tali sentra
setidaknya sekali sehari, dikala mengganti popok atau memandikan bayi. Anda
dapat menerapkan kapas yang direndam dalam air hangat dan sabun bayi yang
berbahan lembut. Terakhir, keringkan kulit dengan menepuk-nepukkan kain lembut.
·
Dulu dianjurkan untuk membersihkan sisa tali
sentra menerapkan alkohol tiap kali mengganti popok. Namun, sekarang para
peneliti mengatakan seandainya pusar kemungkinan lebih cepat sembuh seandainya
diperbolehkan saja. Bila sisa tali pusar dekil atau lengket, Anda cukup
membersihkannya dengan air lalu dikeringkan dengan kain bersih yang gampang
menyerap air, atau dapat juga dikeringkan dengan mengipasi sisa tali sentra
menerapkan selembar kertas.
·
Disarankan untuk tak membersihkan sisa tali
pusar dengan antiseptik sebab dapat membikin tali pusar lebih lama
·
Bila
menerapkan popok, jaga agar ujung popok berada di bawah tali pusar (tak
menutupi pusar). Bila popok kepanjangan, potong atau lipat ujung popok agar
pusar dapat terkena udara. Selain menjaga pusar tetap kering, hal ini juga
membantu mencegah pusar terkena kotoran atau urin dari popok yang dapat
menyebabkan
·
Memandikan
dengan hati-hati. Jaga agar posisi permukaan air selalu berada di bawah
pusar hingga sisa tali pusar copot sendiri dan sembuh. Ada juga yang memberi
masukan agar diseka menerapkan spons
agar pusar tak terkena baru dimandikan
sesudah sisa tali pusar terlepas.
·
Biarkan
hanya menerapkan popok dan kaus longgar dalam cuaca hangat agar
sirkulasi udara tetap terjaga dan mempercepat keringnya sisa tali sentra.
·
Hindari memakaikan pakaian teladan bodysuit
(yang menutupi segala tubuh) pada .
·
Usahakan untuk tak memberikan minyak, bedak,
jamu, atau herba tertentu di sekitar tali pusar bayi. Saat ini dapat
meningkatkan risiko infeksi pada bayi.
·
Jangan pernah mencoba untuk mencopot sisa tali
pusar. Biarkan tali pusar copot dengan sendirinya.
Selain sisa tali
pusar copot, mungkin akan ada sedikit darah di popok . Jangan cemas, ini merupakan hal normal.
Selain itu, kadang kala ada cairan bening atau kuning dan sisa jaringan di
pusar yang disebut umbilical granulomas. Umbilical granulomas dapat sirna dengan
sendirinya atau diobati oleh dokter anak.
Namun, seketika periksakan ke dokter ketika tali pusar di potong, anak seandainya muncul pedoman-pedoman
infeksi, seperti demam, nanah di pusar, kulit sekitar pusar berwarna kemerahan
dan sembab, atau seandainya menangis
dikala pusar atau kulit di sekitar pusar disentuh.
No comments:
Post a Comment